JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Seringnya terjadi kebocoran pipa milik PT Air Minum (PAM) Bandarmasih yang berdampak terhadap pelayanan air bersih kepada masyarakat, mendapat reaksi dari Forum Pelanggan Air Minum (ForPAM) Kalimantan Selatan.
Hal ini seperti yang disampaikan Ketua ForPAM Kalsel Sunardi DP, ST, MA yang diharapkannya PAM Bandarmasih bisa melakukan peremajaan dan memperbesar diameter pipa jaringan yang berusia di atas 30 tahun.
“Apalagi duitnya sudah ada, perencanaan dan desainnya sudah, tinggal realisasinya saja. Kalaupun ada kendala, mestinya instansi terkait maupun wakil rakyat harus mendukung PAM Bandarmasih dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat,” jelas Sunardi kepada jurnalkalimantan.com, saat ditemui di rumahnya, Selasa (19/3/2024).
Dikatakan caleg terpilih Kabupaten Banjar dari Partai Golkar ini, desain itu sudah dilakukan jauh sebelum direksi yang sekarang, bahkan anggarannya pun juga sudah ada.
“Dengan daya dukung pipa yang lemah ini menyebabkan tekanan air dari PAM Bandarmsih ke masyarakat menjadi lemah, seharusnya normalnya 4-6 bar, tapi sekarang hanya 3 bar,” katanya.
“Kalau peremajaan dan memperbesar diameter pipa itu tercapai, dan tekanan air bisa 4-6 bar, saya yakin PAM Bandarmasih mampu melayani optimal kawasan Banjarmasin Barat dan Tengah sampai daerah ujung,” sambungnya.
Namun dengan posisi tekanan air 3 bar ini, tegas Sunardi, daerah ujung Banjarmasin Barat dan Tengah lambat terlayani.
“Jadi, momen seperti ini harusnya segera dilakukan PAM Bandarmsih,” katanya.
Ia juga mempertanyakan kendala apa yang dihadapi, sehingga belum terlaksana peremajaan, apakah masalah perizinan terhadap instansi terkait atau hal lainnya.
“Kami mohon kepada dinas terkait dalam hal ini Balai Besaer Jalan untuk bisa memperhatikan kepentingan masyarakat ini,” bebernya.
Ia menilai, kalau ini bisa terealisasi, pelayanan air bersih di daerah ujung Banjarmasin Barat dan Tengah bisa makin bagus.
“Selama ini kan ada kendala di daerah ujung Banjarmasin Barat dan Tengah yang tekanan airnya kurang,” imbuhnya.
Untuk itu, ia menilai, pipa yang sudah sering bocor agar segera dilakukan peremajaan.
Diakuinya, saat ini PAM Bandarmasih kapasitas produksinya cukup, karena dahulu konsentrasinya terhadap air baku yang kini makin bagus, termasuk pengolahannya yang sudah bagus, namun sarana untuk menyalurkan air atau perpipaan yang tidak mendukung.
“Kalau dibiarkan seperti ini terus, sering pecah-pecah, masyarakat yang akan dirugikan karena terdampak dari kebocoran itu,” jelasnya.
Ia berharap kepada instansi terkait bisa melihat hal ini untuk saling mendukung, dan bisa diprioritaskan kalau memang terkendala di perizinan, dan ia mengharapkan wakil rakyat bisa ikut turun melihat kondisi di lapangan serta memberikan dukungan.
“Ini harus ada kemauan, duitnya ada, lalu bagaimana supaya bisa dikerjakan. Sementara ini penyertaan modal tidak ada dalam beberapa periode, minimal duit yang ada ini dibantu supaya dapat dikerjakan pemasangan pipanya,” tandasnya.
Sunardi juga meyakini PAM Bandarmasih bisa saja merealisasikan peremajaan dan memperbesar diameter pipa, asalkan didukung instansi terkait.
“Karena desainnya ada, duit ada, tinggal realisasinya aja lagi, kecuali dananya tidak ada dan desainnya belum,” pungkasnya.