JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Komunitas Teduh Pikir di Kabupaten Banjar menggelar diskusi santai, yang mengangkat tema “Labirin Pikir: Seni Menemukan Tujuan di Antara Ketidakpastian Zaman”, di Kantor Sekretariat Komunitas Teduh Pikir di Kecamatan Martapura, dihadiri para pemuda hingga kepala desa.
Menurut pendiri dan pembicara yang menggawangi Teduh Pikir, analogi dari sebuah proses perjalanan hidup adalah “Labirin pikir”.
“Yang mana di dalamnya penuh dengan teka-teki dan jebakan. Agar kita bisa menemukan jalan yang benar, maka kita harus dibekali dengan pengetahuan, pengalaman, serta keadaan batin yang tenang,” ungkap Ali Syahbana usai kegiatan, Kamis (17/11/24).
Selain itu menurutnya, pikiran seseorang sangat memengaruhi tindakan, hingga pikiran yang baik akan menghasilkan tindakan yang baik, dan juga sebaliknya.
“Tentukan tujuannya terlebih dahulu, mau pintu sukses atau pintu stres. Manusia itu punya jawaban sendiri atas pertanyaannya sendiri,” tambah Ali.
“Hati adalah raja, akal adalah panglima, nalar adalah senjata. Jadi, manusia itu sudah dibekali Tuhan dengan semua komponen sempurna, tinggal kita saja yang menggunakannya dengan cara apa dan untuk apa,” tutupnya.
Sementara itu, seorang anggota yang hadir, mengaku nyaman mengikuti diskusi ini, apalagi berlangsung dengan santai. Ia juga merasa tip yang diberikan sangat menarik dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
“Salah satunya untuk menentukan tujuan kita di antara ketidakpastian zaman,” pungkas Rizali.
(Hik/Achmad M)