JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Kenaikan harga gula di Pulau Jawa diperkirakan turut berdampak terhadap distribusi dan ketersediaan gula di Kalimantan Selatan. Setidaknya hal ini ditegaskan Asosiasi Gula Bersatu Kalsel.
“Harga gula di Pulau Jawa sudah naik lebih dahulu Rp200–Rp300 per kilogram, akibat bahan baku tebu terbatas. Harga gula juga diperkirakan naik lagi pada awal tahun 2023,” ungkap Ketua Asosiasi Gula Bersatu Kalsel H. Aftahuddin, Selasa (20/12/2022).
Menurutnya, saat ini di Kalimantan Selatan masih ada stok sekitar 4.000 ton gula, sehingga harganya masih belum ada kenaikan.
“Stok gula kita masih ada hingga akhir tahun 2022. Jika tidak ada distribusi di awal tahun 2023 dari Jakarta dan Surabaya, kemungkinan harga gula di Kalsel juga mengalami kenaikan,” katanya
Apalagi tambah H. Aftahuddin, harga gula di tingkat distributor sudah dijual Rp12.450 per kilogram.
“Itu relatif mahal, sebab sudah melewati harga normal, yaitu Rp12.000 per kilogram,” bebernya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah melakukan langkah antisipatif, yaitu membuka keran impor untuk produk gula rafinasi atau pun sugar mentah pada awal tahun depan.
“Saya kira awal tahun 2023 kebutuhan gula cukup tinggi, mengingat menjelang Ramadan permintaan gula relatif meningkat,” pungkasnya.
(Saprian)