Banjar  

Komunitas Teduh Pikir Kembali Lakukan Pertemuan, Membahas Alter Ego

Suasana diskusi pada sekretariat Komunitas Teduh Pikir Kabupaten Banjar. (Foto : Tim)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJAR – Komunitas Teduh Pikir di Kabupaten Banjar kembali menggelar diskusi santai, yang kali ini mengangkat tema “Alter Ego: Aku yang Lain”, di Kantor Sekretariat Komunitas Teduh Pikir di Kecamatan Martapura, Sabtu (7/12/2024).

Pendiri Teduh Pikir Ali Syahbana menyampaikan, komunitas ini secara rutin menggelar pertemuan dalam dua kali sebulan, untuk membangun pemikiran peserta agar bisa lebih baik dalam mengambil suatu tindakan.

“Nah, kalau malam ini kita mengusung tema ‘Alter Ego: Aku yang Lain’, yang mana secara filosofis berarti sisi lain dari diri kita, atau kepribadian yang berbeda,” ujarnya.

Melalui tema kali ini, peserta diajak menggali potensi diri dan memanfaatkan sisi ideal masing-masing untuk menunjang kehidupan.

Ali Syahbana menekankan, setiap individu memiliki potensi tersembunyi yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan hidup.

“Dengan menggali dan memanfaatkan potensi tersebut, seseorang dapat menjadi versi terbaik dirinya, di mana pun dan kapan pun. Kita berusaha memunculkan sosok ideal dalam diri kita,” sebutnya.

Tokoh pemuda ini juga membeberkan, komunitasnya tersebut telah menggabungkan filsafat timur dan barat untuk mencapai kesuksesan yang harmonis.

“Filsafat barat mengajarkan ambisi, sementara filsafat timur menekankan harmoni. Tanpa keseimbangan, ambisi yang berlebihan bisa membawa kekacauan. Kita berharap peserta menjadi sukses secara batin, fisik, dan karier,” jelasnya.

Untuk selanjutnya, tutur Ali, komunitas ini merencanakan acara yang lebih besar, melibatkan organisasi kepemudaan dan tokoh-tokoh pemuda dari berbagai daerah.

“Harapan kami adalah membangun sumber daya muda yang unggul. Kita harus berani menantang zaman, tidak menyerah, dan terus berjuang. Sumber daya manusia muda adalah warisan yang tak ternilai,” pesannya.

Untuk diketahui, Teduh Pikir sudah beranggotakan puluhan pemuda dari wilayah Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, dan Kota Banjarmasin.

Komunitas ini punya ketertarikan tentang falsafah kehidupan. Kata falsafah berasal dari bahasa Yunani, yakni philosophia, yang berarti hakikat kebenaran.

Ali menjelaskan, tujuan terbentuknya komunitas Teduh Pikir adalah berkembangnya hak istimewa di setiap Individu (privilege), mengendalikan diri untuk memimpin pikiran dan tindakan, serta membentuk jaringan kolaboratif yang memfasilitasi ide, inovasi, dan solusi kreatif terhadap tantangan lokal maupun global.

(Tul/Ahmad M)