Plh. Bupati Batola Sampaikan Rancangan Perubahan APBD 2024

Plh Bupati Batola saat menyampaikan Rancangan Perubahan APBD 2024

JURNALKALIMANTAN.COM, BARITO KUALA – Pelaksana Harian Bupati Barito Kuala (Batola) Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc. mengikuti Rapat Paripurna DPRD, dalam rangka Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024, berlangsung di ruang sidang DPRD, Senin (05/08).

Disampaikannya, rancangan perubahan mencakup program dan kegiatan prioritas yang sudah disepakati.

“Seluruh program dan kegiatan yang tertuang dalam rancangan perubahan APBD yang saya sampaikan, akan menjadi tanggung jawab kita selaku penyelenggara pemerintahan,” ucapnya.

Dalam sambutannya, Plh Bupati juga menyampaikan program dan kegiatan pada perubahan APBD, akan tetap menjadi proyeksi sinkronisasi program kabupaten hingga nasional.

“Diharapkan semua program dan kegiatan yang direncanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan ini benar-benar bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, sekaligus menjamin kesinambungan pembangunan dari waktu ke waktu,” ujarnya

Sementara itu, struktur anggaran pada rancangan tahun anggaran 2024 disampaikannya meliputi nilai anggaran perubahan APBD tahun 2024 sebesar Rp2.042.239.893.638,00 atau bertambah 22,43% dari APBD murni.

“Anggaran pendapatan pada perubahan APBD 2024 berubah meningkat dari pada APBD tahun 2024 murni, sehingga menjadi Rp1.813.075.148.684,00. Sementara total anggaran belanja pada perubahan APBD tahun 2024 berubah meningkat dari APBD tahun 2024 murni, sehingga menjadi Rp2.034.239.893.638,00,” tambah Plh. Bupati.

Ia juga menyebutkan dengan memperhatikan nilai anggaran belanja yang lebih besar daripada anggaran pendapatan pada perubahan APBD tahun 2024, akhirnya terdapat defisit Rp221.164.744.954,00. Sedangkan untuk anggaran penerimaan pembiayaan pada perubahan APBD tahun 2024 adalah sebesar Rp229.164.744.954,00. Di sisi lain, pengeluaran pembiayaan pada perubahan APBD tahun 2024 adalah sebesar Rp8.000.000.000,00.

“Dengan penerimaan pembiayaan yang lebih besar dari pada pengeluaran pembiayaan, maka diperoleh pembiayaan bersih positif sebesar Rp221.164.744.954,00. Selanjutnya pembiayaan bersih positif seluruhnya dipergunakan untuk menutup defisit, sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan direncanakan Rp0,00. Dengan pemahaman yang sama di antara kita, insyaAllah akan menjadi sinergisitas yang bermanfaat dalam proses berikutnya,” tutup Zulkipli.

(Ali/A.A/Kominfo)