JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) turut menyoroti masih tingginya angka stunting, sehingga menginstruksikan kadernya ikut bergerak, seperti yang digalakkan Saut Nathan Samosir di Kecamatan Banjarmasin Barat.
Bersama istrinya, Roida Simanjorang, Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarmasin ini berkeliling membagikan paket makanan bergizi, guna pertumbuhan optimal generasi penerus bangsa.
Lokasi pertama, mendatangi Posyandu di kawasan Barito Ilir, Selasa (15/02/2022).
Di sini, ada 2 balita yang terdata masuk Batas Garis Merah (BGM) Stunting, sehingga diberikan bantuan tersebut.
“Kami bekerja sama dengan Pak Samosir, alhamdulillah beliau responnya bagus, dan kami minta bantuan untuk makanan tambahan,” jelas Lurah Telaga Biru Enny Agustini saat mendampingi kunjungan wakil rakyat tersebut.
Warga pun mengaku sangat bersyukur mendapat bantuan ini, untuk pemenuhan gizi anak sehari-hari.
“Terima kasih banyak buat Bapak Samosir yang sudah membantu kami, semoga Bapak Samosir berezeki selalu,” ucap Rohana usai mendapatkan bantuan.
Kunjungan berlanjut ke Posyandu Balita Nusa Indah IV di Jalan Mayjen Sutoyo S. Gang Sepakat.
Bahkan Samosir ikut melayani penetesan vitamin kepada anak yang hadir, untuk selanjutnya menyerahkan 2 paket makanan sehat.
“Fraksi PDIP sangat menyoroti permasalahan ini, dan kita diinstruksikan memantau langsung, untuk kemudian memberikan bantuan, sampai angka stunting di Banjarmasin bisa turun,” tegas pemilik ekspedisi Lintas Jawa Group ini.
Berikutnya, rombongan menuju Kantor Lurah Telaga Biru di Gang 20, untuk menyerahkan bantuan tersisa yang totalnya mencapai 20 paket.
“Ini masih kita awali untuk hari ini 20 anak balita yang kurang gizi. Selanjutnya kita pantau dengan posyandu. Kalau memang mereka masih membutuhkan, akan kita lanjutkan untuk memberikan bantuan berupa makanan-makanan,” pungkas Samosir yang juga pemilik Kedai 99 Trisakti ini.
Seperti diketahui, Telaga Biru sempat menjadi kelurahan tertinggi kedua untuk kasus stunting di Kecamatan Banjarmasin Barat, yang 2021 terdapat sekitar 64 anak. Sehingga di 2022 ini upaya pencegahan terus dilakukan, untuk bersama menjaga kualitas perkembangan anak-anak Banua.
(Saprian)