ANRI Uji Petik dan Verifikasi Usulan Pemusnahan 2.174 Berkas Arsip Kalsel

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Dalam rangka uji petik dan verifikasi arsip untuk penyusutan (pemusnahan) arsip yang bakal dilakukan bulan Agustus, Depot Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan mendatangkan tim dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Dipimpin Arsiparis Madya Nunung Kurnia, M.A.P. dan Drs. Tato Pujiarto, kegiatan ini turut dihadiri beberapa perwakilan Lembaga Kearsipan Daerah (LKD) dan satuan kerja perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kalsel.

Kepala Bidang Pengelolaan Kearsipan Dispersip Kalsel Drs. Riza Fahlevi berharap, kegiatan ini memberikan manfaat bagi kelancaran kegiatan kearsipan.

“Kita manfaatkan kesempatan ini sekaligus agar bisa berkonsultasi langsung dengan pihak ANRI mengenai kearsipan, khususnya dalam hal  pemusnahan arsip,” ungkapnya kepada jurnalkalimantan.com, Selasa (18/7/23).

Sementara itu, Drs. Tato Pujiarto menyampaikan, terdapat 4 syarat dalam melakukan pemusnahan arsip, antara lain sudah tidak punya nilai guna, telah melampaui jangka simpan (JRA), tidak ada aturan lain yang melarang pemusnahan arsip tersebut, dan arsip bersangkutan tidak terkait masalah hukum/perkara.

”Pemusnahan jangan dianggap sulit, tapi juga harus hati- hati,” tuturnya.

Sementara Nunung Kurnia, M.A.P. yang bertugas memverifikasi arsip-arsip yang akan dimusnahkan menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu dikoreksi dan diperjelas mengenai keterangan arsip yang tertera di daftar arsip musnah.

Adapun arsip yang akan dimusnahkan berasal dari Dispersip, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Diskop UKM), serta Dinas Pertambangan dan Energi (Energi dan Sumber Daya Mineral), dengan jumlah arsip yang rencananya akan dimusnahkan sebanyak 2.174 berkas, dengan kurun waktu tahun 1980—2015.

Sementara itu, perwakilan peserta dari LKD Kabupatan Hulu Sungai Selatan Noor Aisyah, sangat bersyukur dengan dapat ikut serta pada kegiatan pendampingan penyusutan arsip ini.

“Selain bisa bertemu dan bertanya langsung dengan narasumber dari ANRI, kami bisa berbagi pengalaman dengan sesama arsiparis dari daerah dalam hal pelaksanaan penyusutan arsip,” pungkasnya.