Dispersip Kalsel Gelar Pelatihan Pengembangan Program Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Suasana kegiatan yang dibuka Plt Sekretaris Dispersip Kalsel Adethia Hailina (Foto : Tul)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Guna memperkuat peran dan fungsi perpustakaan umum di Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) melakukan Bimbingan Teknis Pengembangan Literasi Berbasis Inklusi Sosial.

Berlangsung pada sebuah hotel di Banjarmasin, kegiatan ini dibuka Kepala Dinas yang diwakili Plt. Sekretaris Adethia Hailina, diikuti para pejabat struktural dan pejabat fungsional Dispersip se-kalimantan Selatan dan pengelola perpustakaan, Senin (30/9/2024).

Dalam sambutannya, Kepala Dispersip menyampaikan, dalam hal literasi berbasis inklusi, perpustakaan berusaha memasukkan semua golongan dalam kegiatan literasi tanpa memandang perbedaan umur, agama, ras, budaya, dan lain sebagainya.

“Jadi, di sini kita berusaha merubah sudut pandang masyarakat, bahwa perpustakaan bukan cuma milik anak-anak sekolah atau anak kuliahan saja, tapi perpustakaan juga milik ibu-ibu rumah tangga. Perpustakaan juga bisa menjadi manfaat bagi pekerja non-kantoran, bahkan juga bisa menjadi wadah hiburan bagi anak-anak yang belum memasuki usia sekolah,” paparnya.

Selain itu, melalui program Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) ini, Dispersip juga berusaha memberikan pemahaman, bahwa perpustakaan merupakan salah satu pintu masuk untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan buku-buku keterampilan sesuai dengan spesifikasi suatu daerah, kemudian memberikan pelatihan kepada masyarakat sesuai dengan apa yang telah mereka baca,” tambahnya.

TPBIS ini merupakan bagian dari program prioritas nasional, dengan tujuan memperkuat peran dan fungsi perpustakaan umum melalui peningkatan kualitas layanan.

“Tentu dengan cara berubah atau bertransformasi mengikuti perkembangan lingkungan sosial kita. Kemudian lebih lanjut, bagaimana caranya kita bertransformasi? Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kapasitas pengelola perpustakaan. Semoga ilmu yang diberikan narasumber nasional dan lokal hari ini bisa diterapkan para peserta,” pungkasnya.

Hadir pada pelatihan ini mewakili Perpustakaan Nasional RI adalah Pustakawan Ahli Madya Purwitasari Rengganingtyastuti, Pustakawan Ahli Pertama Ajeng Istyarini, dan narasumber lainnya adalah Kepala Dispersip Hulu Sungai Selatan (HSS) Tajiddin Noor.

Dalam kesempatannya, Tajiddin Noor menyampaikan pentingnya kapasitas dan SDM perpustakaan yang standar untuk dapat mengembangkan program TPBIS.

Selain itu menurutnya, kerja sama mitra kerja dan perencanaan untuk memadukan program kerja, menjadi hal penting melaksanakan program tersebut.

Kepala Dispersip HSS Tajiddin Noor
Kepala Dispersip HSS Tajiddin Noor saat menyampaikan materi

“Alhamdulilah di HSS replikasinya program ini ada di 31 desa, dan sesuai dengan penilaian KPI (Key Performance Indicator), kita dapat mencapai target 100%,” pungkasnya.

(Tul/Ahmad M)