JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Suasana hangat dan penuh kebersamaan menyelimuti acara peresmian Masjid Raudhatussyar’ie di Pondok Pesantren Panti Asuhan Raudhatun Nasyi’in, Jalan Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat, Sei Besar, Kota Banjarbaru, Rabu (5/11/2025).
Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin hadir langsung untuk menandatangani prasasti peresmian masjid, disaksikan para santri, pengasuh, serta masyarakat sekitar.
Kedatangan Gubernur disambut dengan penuh antusias oleh ratusan santri yatim dan dhuafa yang menempuh pendidikan di pondok pesantren tersebut. Penandatanganan prasasti menjadi simbol diresmikannya masjid yang kini berdiri megah di lingkungan pesantren.
Dalam sambutannya, Gubernur H. Muhidin menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap upaya pesantren dalam membina generasi muda yang berilmu dan berakhlak mulia.
“Saya merasa bangga bisa hadir di tengah para santri dan keluarga besar Pondok Pesantren Raudhatun Nasyi’in. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan dan keimanan kita dalam membentuk generasi berakhlak dan cinta ilmu,” ujar Gubernur.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan terus memberikan perhatian kepada lembaga pendidikan keagamaan yang berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa.
“Santri-santri di sini adalah harapan kita semua. Mereka bukan hanya calon pemimpin masa depan, tetapi juga penjaga moral dan akhlak bangsa. Pemerintah akan terus mendukung agar pesantren seperti ini bisa berkembang dan mandiri,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Raudhatun Nasyi’in, Ustadz Hendry Admaja, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran Gubernur H. Muhidin.
“Terima kasih banyak kepada Bapak Gubernur yang telah berkenan hadir dan menandatangani prasasti peresmian Masjid Raudhatussyar’ie. Kehadiran beliau menjadi bukti bahwa pemimpin kita tidak hanya peduli pada pembangunan duniawi, tetapi juga urusan akhirat,” ungkapnya dengan haru.
Ustadz Hendry menjelaskan bahwa pesantren tersebut membina 280 santri yatim dan dhuafa, dengan seluruh biaya pendidikan ditanggung secara gratis hingga ke jenjang kuliah. Selain pendidikan agama dan formal, para santri juga dibekali keterampilan seperti pelatihan berdagang, koperasi, hingga pengolahan bioblock agar mereka siap hidup mandiri.
“Insya Allah, para santri tidak hanya belajar ilmu agama, tapi juga dibekali keterampilan hidup untuk masa depan mereka,” jelasnya.
Ia juga mendoakan agar Gubernur H. Muhidin senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan dalam memimpin Kalimantan Selatan.
“Kami doakan semoga beliau selalu sehat, panjang umur, dan semoga Kalimantan Selatan terus diberkahi serta semakin maju di masa depan,” tuturnya.
Peresmian Masjid Raudhatussyar’ie ini menjadi momen penuh makna—menegaskan bahwa pembangunan spiritual dan moral adalah bagian tak terpisahkan dari visi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menuju masyarakat yang berkeadilan, berkeberkahan, dan berakhlak mulia.
(Sumber: Adpim Prov. Kalsel / Foto: Yusnadian Noor & M. Alfian)














