JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Sejak dilantik Mei 2019, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin Dr. Machli Riyadi S.H., M.H. mendapat amanah prioritas pengoperasionalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah (SS), pembangunan sejumlah gedung puskesmas, hingga dihadapkan terjangan pandemi Covid-19 yang berhasil dikendalikan.
Di awal kinerjanya, Machli berhasil mengoperasikan RSUD SS yang sudah 2 tahun mangkrak, tepatnya saat perayaan Hari Jadi ke-493 Kota Banjarmasin, Selasa (24/9/2019).
“Saat itu hari kedua kerja, saya langsung meninjau gedung RSUD SS, dan terus kita lakukan pembenahan dengan membeli alat kesehatan hingga menyiapkan SDM, dan alhamdulillah saat itu dapat mulai melayani warga, hingga mendapat akreditasi bintang 3 dan terus meningkatnya kualitas pelayanan sampai saat ini,” ungkap Machli, dalam paparan kinerja Dinkes Banjarmasin di hadapan para awak media, di ruang kerjanya di kawasan Pramuka, Rabu (05/01/2022).
Selanjutnya di awal 2020, saat wabah corona mendunia, pihaknya bergerak cepat membeli peralatan penunjang, hingga mendeteksi awal mula masuknya virus tersebut.
“Sebelum masuk negara kita, kita sudah bergerak, mulai dari melakukan tracking mahasiswa yang berasal dari Wuhan pada bulan Februari. Kita juga melakukan sosialisasi, hingga akhirnya semua kelurahan terdeteksi warga yang terinfeksi Covid-19 saat itu, temasuk saya,” cerita Machli.
Dalam situasi itu, pihaknya menerapkan 5 strategi, mulai dari membeli alat uji usap, memperkuat edukasi tanpa henti, menegakkan sanksi, penguatan peran serta masyarakat, hingga melakukan evaluasi.
“Mulai awal Maret 2020 kasusnya. Puncaknya pada Juni, ada 1.000 lebih terinfeksi, akhirnya turun pada akhir tahun menjadi 117 kasus, dan hingga akhir tahun 2021 hanya ada 2 kasus, dengan capaian vaksinasi 75% lebih,” paparnya.
Di tengah penanganan wabah tersebut, pihaknya juga berhasil merealisasikan sejumlah pembangunan, mulai dari gedung baru Puskesmas Kayutangi yang terbakar, menambah satu puskesmas di Kelurahan Sungai Andai, membangun Puskesmas Pemurus Baru yang lebih layak, Gedung Instalasi Famasi dari dana alokasi khusus pusat, hingga memiliki ambulans sungai.
“Selain itu, kita juga mengkampanyekan gerakan orang dalam gangguan jiwa bebas pasung, yang dideklarasikan Wali Kota Ibnu Sina sejak 2019. Kemudian ada 26 puskesmas yang sudah kita jadikan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang sebelumnya hanya 2 dan belum berjalan,” tegas Machli.
Selain itu, dalam bidang penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), terus meningkat sejak 2019. Sebelumnya di 2018, Dinkes hanya menyumbang Rp16,3 miliar lebih, naik Rp18,9 M lebih di tahun berikutnya, meningkat kembali Rp50 M lebih pada 2020, dan 2021 melonjak jadi Rp72,8 M lebih.
“Bukan hanya dapat meningkatkan sumbangan PAD, kami juga dapat mengefisiensi anggaran, seperti halnya tahun kemarin pagu kita Rp365.430.797.734,00, terealisasi Rp305.970.285.107,00, dengan serapan 83% lebih. Jadi, ada perbedaan prinsip pengeloaan keuangan di BLUD, karena di tahun 2021 ada 16 Puskesmas kita terapkan, RS juga, sehingga prinsip BLUD itu efisiensi, dengan target yang tercapai dan biaya ditekan,” jelas Kadinkes.
Ditambahkan Machli, pihaknya juga banyak mendapat penghargaan, baik secara nasional maupun tingkat lokal.
Adapun pekerjaan rumah dan program kerja prioritas yang harus diselesaikan di 2022, yakni operasional gedung utama RSUD SS tahap 3, operasional Puskesmas Sungai Andai dan Pemurus Baru, operasional gedung baru farmasi, menurunkan angka stunting, pengawalan 26 Puskesmas dalam penerapan BLUD, kaderisasi kepemimpinan, pembangunan Puskesmas Mantuil, restrukturisasi puskesmas, terbentuknya Banjarmasin herd immunity, dan peningkatan mutu Yankes Primer.
Editor : Achmad MT