JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI SELATAN – Percepatan akses keuangan daerah terus didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan, yang di antaranya melalui program kolaborasi antar lembaga jasa keuangan dan pemerintah daerah, salah satunya berupa pengembangan budi daya padi apung.
Terdapat 2 lokasi pengembangan budi daya ini, yaitu di Desa Muning dan Desa Siang Gantung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kepala OJK Kalsel mengharapkan, kegiatan tersebut dapat mendukung program swasembada pangan sebagai salah satu Asta Cita Presiden Republik Indonesia.
“Harapannya, sistem ini dapat menjadi sumber ekonomi baru dan memperluas akses keuangan bagi masyarakat Kalimantan Selatan,” ungkapnya via siaran pers, Selasa (3/11/2024).
Agus Maiyo menekankan, pihaknya berkomitmen menjaga kinerja sektor jasa keuangan agar mampu berkontribusi dalam literasi, inklusi, serta ekonomi daerah yang menyejahterahkan masyarakat di Kalimantan Selatan.
“OJK bersama dengan seluruh seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, termasuk pemberdayaan masyarakat perdesaan melalui peresmian Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Telaga Langsat, pada Oktober 2024,” jelasnya.
Program ini merupakan kerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tanah Laut, lembaga jasa keuangan di daerah, baik perbankan maupun perlindungan ketenagakerjaan.
“Capaian implementasi program EKI terdiri dari pelaksanaan lima kegiatan edukasi mengenai pengenalan OJK, pengelolaan keuangan dan penguatan aspek digital, pemberdayaan perempuan melalui literasi keuangan, kelola keuangan sejak dini, dan sosialisasi tentang jaminan ketengakerjaan,” urai Agus Maiyo.
Adapun realisasi pembiayaan sebesar Rp1,2 miliar, pembukaan 48 rekening pelajar, disertai dengan kegiatan pasar murah untuk membantu distribusi kebutuhan sembako ke desa.
Tumbuh Positif
Dalam laporannya, Agus Maiyo juga memaparkan, bahwa kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Kalimantan Selatan tumbuh positif di sepanjang November 2024, untuk mendukung pengembangan ekonomi daerah.
Perinciannya, perekonomian Kalsel per triwulan III tumbuh 5,23% year on year (yoy), lebih tinggi dibanding nasional 4,95%. Struktur Produk Domestik Regional Bruto Kalsel menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III masih didominasi oleh pertambangan dan penggalian sebesar 27,32%; pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 14,08%; dan industri pengolahan sebesar 10,63%.
“Tiga lapangan usaha tersebut berkontribusi 52,02% dalam perekonomian Kalimantan Selatan,” pungkas Agus Maiyo.
(Rilis/Ian/Achmad M)