Pemkot Banjarmasin Targetkan Penurunan Angka Kasus Tengkes Tertinggi se-Kalsel

Kepala Bappeda Litbang Kota Banjarmasin Ahmad Syauqi (tengah)

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARBARU – Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Banjarmasin Ahmad Syauqi, menghadiri serta memaparkan capaian percepatan penanganan kasus tengkes di Kota Seribu Sungai, pada kegiatan Penilaian 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan, yang berlangsung di Ruang Rapat Syahrir Y.P. Kantor Bappeda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Selasa (23/05/23).

Dalam kesempatan itu, Syauqi menyebutkan, Kota Banjarmasin telah mencapai 20% dalam penurunan angka kasus tengkes pada tahun kemarin.

“Alhamdulillah untuk tahun 2022 kita sudah mencapai 20% dari 27%, dan target kita mudah-mudahan di tahun 2023 bisa 17%, dan 2024 sesuai dengan target itu bisa mencapai 14%,” sebutnya.

Kemudian di tahun 2023 yang tengah berjalan, sekarang ada 22 kelurahan yang difokuskan untuk penanganan kasus tengkes di Kota Banjarmasin

“Penanganan di 2023 ini ada 22 kelurahan, dan mudah-mudahan bisa fokus,” ucap Syauqi.

Tidak hanya itu, melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM), pihaknya sudah memberikan makanan tambahan kepada posyandu, hingga bekerja sama dengan berbagai berbagai pihak, seperti dunia usaha.

“Bahkan Pak Wali Kota mewajibkan kepada para kepala satuan kerja perangkat daerah untuk menjadi bapak/ibu anak asuh stunting, dengan memberikan makanan sebesar Rp450 ribu per bulan,” tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M. Ramadhan (kiri) beserta pihak terkait lainya

Kegiatan ini dibuka langsung Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rozali Anwar. Turut hadir Kepala Dinas DPPKBPM Kota Banjarmasin Helfian Noor, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin M. Ramadhan, para Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting se-Kalimantan Selatan beserta staf terkait.