JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pada tahun 2025 atau 1446 Hijriah, akan menjadi tahun terakhir Kemenag, sebagai menyelanggarakan ibadah haji.
Untuk itu Ia ingin memberikan pelayanan haji yang penuh dengan kedamaian, keamanan, serta kenyamanan menjadi komitmen pemerintah Indonesia saat ini.
Ia juga meminta jajarannya untuk dapat memberikan pelayanan sepenuh hati bagi jemaah haji Indonesia.
“Ini adalah penyelenggaraan ibadah haji terakhir yang akan dikelola Kemenag, jadi kita ingin husnul khotimah. Kita ingin menciptakan senyuman bagi para jemaah haji Indonesia,” ungkap Menag Nasaruddin usai melakukan lawatan ke Arab Saudi, dilansir pada laman resmi kemenag, Sabtu (18/1/25).
Saat ini, kata Menag, jemaah haji Indonesia sudah tersenyum karena ada penurunan biaya haji.
“Mereka juga akan tersenyum jika setibanya di tanah suci yang betul-betul mereka rindukan mendapatkan pelayanan terbaik dari kita semua,” tambahnya.
“Senyum ketiga para jemaah haji akan tercipta Ketika mereka pulang dan menjadi haji mabrur. Artinya, manasik haji juga perlu kita perhatikan betul. Kita ciptakan senyuman-senyuman ini,” sambungnya.
Diketahui pada tahun 2026 mendatang, penyelenggaraan ibadah haji akan ditangani sepenuhnya oleh Badan Penyelenggara Haji, bukan Kemenag lagi.
Selain itu Kemenag juga menyanpaikan Pemerintah Arab Saudi mengapresiasi Pemerintah Indonesia karena mengelola penyelenggaraan ibadah haji dengan profesional dan humanis.
Menurut pemerintah Arab Saudi, hal ini berkontributif terhadap peningkatan penyelenggaraan ibadah haji secara global.
Apresiasi ini disampaikan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah saat bertemu dengannya di Jeddah akhir pekan lalu.
“Kami mendapatkan apresiasi dari Kerajaan Arab Saudi. Menurut mereka, Indonesia kalau memikirkan sesuatu bukan hanya untuk jemaahnya sendiri tetapi juga untuk kemaslahatan umum untuk haji seluruh dunia dan bagaimana mempromosikan haji yang humanis,” tambahnya.
Haji yang humanis menurut Menag adalah haji yang mencerminkan kepuasan batin.
“Jadi kita bukan memamerkan kekecewaan tetapi justru pameran kedamaian, pameran kesejukan. Nah itu sangat diapresiasi, Indonesia dianggap sangat memperhatikan kemaslahatan,” jelas Menag.
Pemerintah Arab Saudi juga mengapresiasi Indonesia karena pengelolaan haji yang dimiliki amat profesional.
“Alhamdulillah kita dibaca (oleh Pemerintah Arab Saudi) bahwa Indonesia sangat profesional. Karena saat ini, langsung kita lihat on the spot, apa yang perlu kita perbaiki, kita bicarakan dan itu berbuah poin semuanya,” pungkasnya.
(Ang/Kemenag)