JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Guna meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah serentak November 2024, Komisi Pemilihan Umum Kota Banjarmasin melakukan sosialisasi pada perkumpulan dan warga disabilitas.
Bertajuk Pilkada Ramah Disabilitas dalam Rangka Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin Tahun 2024, kegiatan ini dibuka langsung Ketua KPU Banjarmasin Rusnailah, berlangsung pada sebuah hotel, Sabtu (5/10).
Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin warga disabilitas di Banjarmasin dapat ikut berpartisipasi menyalurkan hak pilih pada 27 November nanti, hingga dapat meningkatkan partisipasi pemilih. Selain itu, pihaknya juga berupaya menyediakan tempat pemungutan suara yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
“Besok kita akan duduk bersama Panitia Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan pengurus Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia, untuk memetakan pada TPS mana saja yang ada pemilih disabilitas dan jenis disabilitasnya, hingga kita bisa mengupayakan memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan mereka untuk memberikan suara,” ungkap Rusnailah usai kegiatan.
Ia mencontohkan, jika ada pemilih tunanetra, perlu disediakan pendamping, minimal akses jalan ke TPS dapat dilewati dua orang untuk bergandengan.
“Begitu juga misalnya ada yang cacat fisik, maka aksesnya harus bisa dilewati kursi roda, hingga kita upayakan penyiapan templat Braille untuk para tunanetra,” tambah Rusnailah.
Berdasarkan data pihaknya, partisipasi panyandang disabilitas pada pemilu lalu, dari 2.563 pemilih disabilitas, 1.263 di antaranya berpatisipasi ikut memilih (49,3%).
“Kita jua meminta mereka menyampaikan dan mengajak keluarga dan teman mereka untuk ikut memberikan hak pilihnya. Saya menargetkan minimal 95% dari komunitas disbilitas ini dapat berpartisipasi” pungkas Rusnailah.
Sementara itu Ketua Dewan Pengurus Cabang PPDI Kota Banjarmasin Slamet Triyadi, menyampaikan ungkapan terima kasih atas komitmen KPU Banjarmasin untuk sama-sama menyukseskan pilkada tanpa kecuali.
“Kalau kita bicara kendala para difabel, cukup banyak. Namun secara umum, kami paham pihak penyelenggara tetap berupaya memenuhi berbagai kebutuhan para difabel dengan berbagai jenis,” pungkasnya.
(Hik/Ahmad M)