Tiga Sekolah Tanah Bumbu Dapat Penghargaan Adiwiyata Nasional 2021

Staf Ahli Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Tanbu, Dahliansyah saat mengikuti penyerahan secara virtual.(Foto: Pemkab Tanbu)

JURNALKALIMANTAN.COM,TANAH BUMBU – Sebanyak tiga sekolah di Tanah Bumbu, Kalsel mendapat penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI belum lama ini.

Penghargaan ini, diserahkan langsung bersamaan dengan Talkshow “Perempuan dan Alam” diselenggalarakan di Auditorium DR. Ir. Soejarwo Jakarta, Jumat (24/12/2021) belum lama tadi.

Bupati Tanbu HM. Zairullah Azhar diwakilkan lewat Staf Ahli Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Tanbu, Dahliansyah didampingi Kadis DLH Tanbu Mahriyadi Noor menghadiri penyerahan Penghargaan Adiwiyata Nasional 2021 secara virtual dari Ruang Digital Live Room (DLR) Kantor Bupati setempat.

Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri KLHK, Siti Nurbaya kepada para penerima penghargaan.

Kadis DLH Tanbu Mahriyadi mengatakan, sebanyak tiga sekolah berhasil menerima penghargaan Adiwiyata Nasional 2021, yakni SMAN 1 Satui, SMPN 1 Simpang Empat, dan SMPN 3 Kusan Hilir.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bupati Tanbu, HM Zairulah Azhar yang telah mendukung penuh Sekolah Adiwiyata di Bumi Bersujud.

Selain itu, ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Tim Penilai dan Pembina Kabupaten terdiri dari DLH, Disdikbud, Kemenag, KPH Kusan dan Disperkimtan Tanbu serta pihak terkait lainnya turut dalam mendukung terwujudnya sekolah adiwiyata.

Sekedar diketahui, Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah peduli lingkungan sehat, bersih serta lingkungan yang indah. Dengan adanya program Adiwiyata diharapkan, seluruh masyarakat di sekitar sekolah agar dapat menyadari bahwa lingkungan yang hijau adalah lingkungan yang sehat bagi kesehatan tubuh kita.

Tujuan Adiwiyata secara umum yakni membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi, dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.

Sementara, tujuan khususnya yakni mewujudkan warga sekolah bertanggung jawab, dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Untuk diketahui, 2021 KLHK RI menganugerahkan penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 77 Sekolah dan Adiwiyata Nasional kepada 344 Sekolah dinilai telah dapat melaksanakan upaya peningkatan Pendidikan lingkungan hidup.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan pemberian penghargaan adiwiyata nasional ini memasuki penyelenggaraan ke-16 kalinya.

Berbagai upaya dilakukan agar program ini terus dan dapat menjawab perkembangan, tantangan, termasuk permasalahan lingkungan dalam kontek dan kaitan Pendidikan kesadaran lingkungan sejak dini dengan harapan setelah sekolah formal dapat menjadi core sekaligus sebagai tempat, sebagai magnet dalam pengembangannya.

“Konsep dari penganugerahan itu adalah kesadaran lingkungan dapat dilakukan melalui Pendidikan diantaranya dalam lingkup sekolah yang telah digagas sejak 16 tahun lalu dan terus diluaskan dengan pengembangan melalui perubahan peraturan Menteri LH Tahun 2013 diganti dengan peraturan Menteri LHK Tahun 2019 yang berkenaan dengan Gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) didukung dengan agenda pemberian award atau penghargaan Adiwiyata,” ujarnya.

Aksi Gerakan PBLHS dilakukan dengan harapan sekolah peraih penghargaan Adiwiyata dapat menjadi pengungkit embrio pendukung serta memberikan kontribusi tercapainya 20.000 Kampung Iklim di tahun 2025 serta dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam agenda pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia secara berkualitas serta tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030.

Ditambahkan data ada di Kementerian LHK, sampai hari ini tercatat 4.726 Sekolah telah meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri dari 34 Provinsi di Indonesia. Sejak pertama kali dilakukan pada 2006. Meski jumlah tersebut baru mencakup kurang dari 2 persen total sekolah Indonesia yang mencapai lebih dari 280.000 sekolah.

(Agus)