JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Menurut Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalimantan Selatan Winardi Sethiono, secara nasional saat ini daya beli masyarakat sedang menurun.
Banyak permasalahan ekonomi, termasuk di tingkat internasional, yang turut menjadi perhatian pihaknya, dan semua itu menurutnya menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama.
“Menurunnya daya beli secara nasional ditambah adanya pengenaan tarif Trump semakin berdampak, apalagi bagi usaha skala besar,” ungkapnya usai dikukuhkan bersama jajaran pengurus Apindo Kalsel 2024–2029, Rabu (16/4/2025), di Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Lanjut Winardi, efisiensi anggaran dari pemerintah pusat juga berpengaruh terhadap perekonomian di daerah.
“Hunian hotel sepi, kegiatan belanja juga,” jelasnya.
Adapun dalam program kerjanya, DPP Apindo Kalsel berupaya terus memperkuat hubungan industrial dan hubungan tripartit.
“Menjaring keanggotan dan membentuk tim pelatihan UMKM. Sebab, para pelaku usaha tersebut cukup banyak, namun masih perlu pembinaan berbagai pihak, termasuk Apindo,” kata Winardi.
Sementara Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman menyatakan, apa yang disampaikan pihak Apindo sangat bagus dan perlu didukung.
“UMKM adalah usaha yang mampu bertahan bahkan saat krisis ekonomi. Sebab itu kita harus dukung perkembangan usaha mereka,” katanya.
Tentunya, harap Hasnur, segenap para pemangku kepentingan juga harus bekerja sama, sehingga dukungan itu bisa maksimal dan memberikan hasil.
Adapun pelantikan ini dipimpin langsung Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Apindo Shinta W. Kamdani. Ia pun mendorong para pengurus baru untuk membuktikan kerja nyata, termasuk menciptakan lapangan kerja.
“Ini adalah kunci utama. Jadi fokus kami dalam menciptakan lapangan kerja dan bagaimana menyerap sebanyak-banyaknya lapangan kerja,” pesannya.
(Ian)