JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Pemeintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bekerja keras dalam upaya penanganan pasien Covid-19 yang tersebar di berbagai rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta. Salah satu terobosan membuahkan hasil yaitu mendatangkan pasokan oksigen sebanyak 80 ton dari Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Saat ini kapal LCT pengangkut oksigen sebanyak 80 ton sedang di laut lepas menuju pelabuhan Banjarmasin, direncanakan kalau tak ada kendala InsyaAllah dalam waktu 4 sampai 6 hari baru dapat berlabuh di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Safrizal ZA di Kantor Setdaprov Kalsel Banjarbaru, Selasa (10/8/2021).
Ditambahkan Safrizal, pengiriman pasokan oksigen dari Konawe ke Kalsel via laut tak bisa cepat.
“Karena faktor cuaca di laut yang sedang tak mendukung, maka pelayaran perlu waktu ekstra,” katanya.
Oksigen tersebut dimuat dalam 4 isotank masing-masing 20 ton.
“Isotank yang kita gunakan adalah bantuan dari SKK Migas, sementara kapal LCT untuk pengangkut kita sewa,” kata Safrizal.
Diterangkannya, oksigen tersebut diperuntukkan untuk keperluan medis perawatan pasien Covid di rumah sakit.
“Kalau dihitung, dengan 80 ton oksigen tersebut kita dapat bertahan mencukupi kebutuhan medis penanganan pasien Covid selama 10 hari, perhitungan itu apabila positive rate Covid masih seperti sekarang,” kata Safrizal.
Dengan pasokan 80 ton oksigen tersebut diharapkan masyarakat dapat merasa aman karena kebutuhan pihak rumah sakit dalam menangani pasien terpapar Covid dapat terpenuhi.
Safrizal juga mengingatkan untuk melakukan antisipasi dari hulu hingga ke hilir, yakni dari penekanan penerapan prokes di kelompok atau komunitas hingga penanganan maksimal seperti di rumah sakit, nakes, dan kerjasama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daearh (Forkopimda).
Sebanyak 69 persen terpapar Covid-19 di Kalsel dilaporkan menjalani isolasi mandiri (Isoman).
“Sampai saat ini warga yang isoman sudah mencapai 69 persen. Sedangkan dirawat di rumah sakit mencapai 16 persen, dan untuk isolasi terpadu hanya 13 persen,” katanya.
Ia juga mengingatkan perkembangan kasus Covid-19 belakangan ini tumbuh luar biasa, sehari bisa mencapai ratusan orang positif. Padahal periode Februari-Juli hanya berkisar 50 – 150 kasus
(om/jk)