Hadapi Penilaian IPLM dan TGM, Dispersip Kalsel Lakukan Bimtek Pendataan Perpustakaan

JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI UTARA – Agar sistem kelola perpustakaan terdaftar pada Perpustakaan Nasional melalui sistem Nomor Pokok Perpustakaan (NPP), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan melakukan penataan dan pendataan terhadap perpustakaan-perpustakaan yang ada di kabupaten/kota se-Kalsel.

Kegiatan tersebut dikemas dalam Bimbingan Teknis dengan para pengelola perpustakaan desa, perpustakaan sekolah, yang dilangsungkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), bertempat di Aula Kantor Dispersip setempat, Kamis (24/8/2023).

Subkoordinator Pembinaan Perpustakaan Dispersip Kalsel Hj. Arbayah mengatakan, pendataan tersebut merupakan bagian dari tugas pembinaan perpustakaan provinsi.

“Ini bertujuan untuk mengetahui secara nyata kondisi semua jenis perpustakaan yang ada di Kalsel dari aspek penyelenggaraannya, sehingga memudahkan dalam melakukan pembinaan terbatas,” tuturnya melalui siaran Pers Dispersip Kalsel, Jumat (25/8/23).

Hj. Arbayah menjelaskan, kegiatan ini didasari atas Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2000, yang menyebutkan bahwa pemerintah daerah mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan hal-hal yang perlu diatur dan diawasi, termasuk kegiatan pendataan perpustakaan.

“Untuk pendataan, ini yang ketiga, yang pertama adalah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang kedua di Kota Banjarbaru, dan ketiga di Kabupaten Hulu Sungai Utara,” urainya.

Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel Hj. Nurliani Dardie menambahkan, data yang lengkap dan akurat sangat menentukan terhadap hasil survei, untuk penilaian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM).

“IPLM dan TGM provinsi juga tergantung dari nilai kabupaten/kota, makanya ini harus kita lakukan,” jelasnya.

Sementara, Kepala Dispersip HSU melalui Sekretaris H. Karyanadi mengatakan, kegiatan yang dilakukan Dispersip Kalsel ini besar manfaatnya bagi kemajuan para pengelola perpustakaan di desa, perpustakaan umum, ataupun perpustakaan sekolah.

“Ini erat kaitannya dengan Indeks Pembangunan Literasi masyarakat dan Tingkat Gemar Membaca,” pungkasnya.