Reuni Akbar 36 Angkatan Alumni SMPN Birayang, Mantan Bupati HST Turut Hadir

Suasana Reuni Akbar : Sesi para alumni bersalaman dengan para guru SMPN Birayang dari tahun awal hingga tahun 2000

JURNALKALIMANTAN.COM, HULU SUNGAI TENGAH – 36 angkatan alumni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Birayang dari tahun 1964-2000, hadiri reuni akbar tahun 2023, di Lapangan Futsal Desa Birayang Surapati, Kecamatan Batang Alai Selatan, Sabtu (30/12/2023) pagi.

Pertemuan tersebut mengusung tema “Bersama Kita Mengenang Masa Lalu dan Membuat Kenangan Baru”.

Sukacita mewarnai pertemuan antaralumnus, khususnya pada saat momen seluruh alumnus tiap angkatan silih berganti bersalaman dengan para guru yang berhadir.

Ketua Panitia Pelaksana Alnasrullah mengatakan, reuni perdana ini diikuti 625 orang.

“Alhamdulillah seluruh peserta sangat antusias untuk mengikuti dan menghadiri reuni akbar tahun 2023 ini,” ungkapnya

Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan silaturahmi antaralumnus dan mempertemukan dengan para guru, serta mendoakan teman-teman alumnus yang sudah meninggal dunia.

“Dalam agenda ini kami juga menghadirkan 47 guru. Baik yang aktif maupun yang sudah pensiun,” jelasnya

Sebelum pelaksanaan reuni, para alumnus juga menggelar haul jamak yang ditujukan kepada para guru dan alumnus yang sudah meninggal dunia.

“Seluruh alumnus juga memberikan tali asih kepada para guru,” terang Alnasrullah.

Sekadar diketahui, SMPN Birayang banyak mencetak tokoh penting pembangunan daerah, di antaranya H. Saiful Rasyid (Bupati HST Periode 2000-2010), dan H.A. Chairansyah (Bupati HST Periode 2019—2021).

Chairansyah merupakan alumnus angkatan tahun 1969. Ia menyebut reuni akbar tahun 2023 merupakan yang terbesar digelar sejak ia mengikuti agenda pertemuan reuni alumni.

“Biasanya hanya per angkatan atau 2 sampai 3 angkatan,” ujarnya.

Dalam momen ini, Chairansyah bercerita  pada waktu ia sekolah, yang di masa itu hanya ada 1 SMP di Birayang.

Tak ayal, waktu itu untuk jenjang per kelas banyak muridnya. Sebab, yang dari Ilung Batang Alai Utara maupun pegunungan di Batang Alai Timur (BAT) sekolahnya di Birayang.

“Saya waktu kelas 1, bahkan ada sampai 4 ruangan,” ujar Chairansyah.

Baru pada tahun 1967, SMP di Ilung baru didirikan.

“Waktu itu pun masih filial,” Ingat Chairansyah.

Ceritanya lagi, ada pemandangan berbeda dengan masa sekarang, mulai dari seragam sampai pergi ke sekolah.

“Dahulu yang jauh-jauh masih banyak pergi ke sekolah jalan kaki. Pakaian pun masih bebas belum biru-putih,” terangnya

Sayangnya, pada jejeran kursi angkatannya, hanya Chairansyah sendiri yang hadir. Kendati demikan, rasa kekeluargaan antarangkatan masih kental, sehingga silaturahmi tetap terjaga.

Ditambah lagi kehadiran 3 guru saat Chairansyah masih sekolah. Menambah memori kenangannya yang berharga.

“Ada guru Bahasa Inggris, Indonesia, dan Ilmu Ukur,” sebutnya.

Usai sesi bersalaman dengan para guru, reuni akbar ditutup dengan sesi foto bersama dan sesi hiburan.

(Rz)