JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Manusia badut kian marak di Banjarmasin. Mereka berdiri di pinggir-pinggir jalan. Kehadiran manusia badut menjadi perhatian masyarakat yang melintas.
Pengamat Pemerintahan, Arif Rahman Hakim menyayangkan Pemko Banjarmasin yang tidak peka dengan kondisi tersebut. Khususnya terkait keselamatan manusia badut.
“Mereka kan susah bergerak dan terbatas dalam melihat karena seluruh tubuh hingga kepala tertutup pakaian. Selain itu pasti sangat berkeringat dan mudah lelah. Artinya sangat rentan mereka terjatuh atau tergelincir. Kalau dia tampil di suatu tempat atau ruangan tertutup masih safety, tapi kalau di pinggir jalan banyak kendaraan bermotor. Sangat bahaya,” jelasnya.
Arif mempertanyakan apakah Walikota Banjarmasin tidak melihat kondisi tersebut. Semestinya walikota peka dan segera memberikan solusi terhadap permasalahan di wilayahnya.
“Sebaiknya mereka diberikan pembinaan dan difasilitasi untuk berkreasi. Kemudian diberi pelatihan agar bisa menampilkan atraksi yang lebih menarik. Misal, badut sambil bernyanyi, badut sambil melukis dan keterampilan lain,” sarannya.
Arif yakin, ketika manusia badut itu dibekali keterampilan, maka atraksi mereka akan lebih bernilai. “Nanti difasilitasi mereka atraksi online atau panggung offline. Karena kehadiran mereka menghibur, namun perlu dijaga keselamatannya dan dibekali keterampilan agar lebih produktif,” ucapnya.