Renggut Nyawa Pekerja, Pembangunan Jembatan Sulawesi II Diistirahatkan Sementara

JURNALKALIMANTAN.COM, BANJARMASIN – Salah seorang pekerja pembangunan Jembatan Sulawesi II yang dinyatakan meninggal akibat kecelakaan kerja, di Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Utara, pada Ahad kemarin (23/10/2022), turut mendapat perhatian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmsin Suri Sudarmadiyah, yang akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjutinya.

Informasi awal yang didapatnya, saat proses pengangkatan, girder nomor 2 dari segmen nomor 1 terpeleset dan menimpa korban di bawahnya.

“Untuk bagaimana detailnya, saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak penyedia, untuk mencari tahu bagaimana kronologisnya,” ujar Diyah kepada awak media, Ahad (23/10) malam.

Selain itu, pihaknya juga sudah memenuhi panggilan kepolisian untuk dimintai keterangan.

“Bagian pengawas dari tim supervisi yang menjadi perwakilan PUPR untuk memberikan keterangan,” ungkapnya.

Diyah menjelaskan, percepatan pembangunan jembatan tersebut memang dilakukan, agar bisa rampung pada Desember mendatang.

“Karena memang harus melakukan percepatan, jadi mungkin ada juga yang bekerja malam dan sabtu, minggu juga bisa dilembur,” jelas Diyah.

Sementara itu, Engineer PT Hasrat Jaya Utama Ahmad Wahyudi memaparkan, awal mula kejadian tersebut diperkirakan karena kondisi lokasi yang pada saat itu sedang licin, usai hujan siang harinya.

“Pada saat hujan itu pekerjaan sudah sempat dihentikan. Saat mau menggeser grider sekitar pukul 2 siang, lapangan masih dalam kondisi licin, jadi saat kita gerakkan, gridernya terjatuh,” sambungnya.

Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian perusahaan terhadap korban, pihaknya akan memberikan santunan, selain dari BPJS dan lain-lainnya.

“Untuk semua biaya, baik yang di RS, ambulans untuk membawa jenazah korban, sama biaya pemakaman, akan kita tanggung,” tutur Wahyudi.

Pihaknya juga akan mengangkat grider yang terjatuh ke dalam sungai pada saat kejadian.

“Mungkin besok atau lusa akan kita tangani, agar tidak menghambat lalu lintas yang ada di sungai tersebut,” ucapnya.

Sementara untuk proses pembangunan jembatan masih diistirahatkan, sambil menunggu proses penyelidikan kepolisian.

Ia pun menegaskan, kalau kejadian tersebut tidak akan menunda target penyelesaian.

“Kalau target akan tetap seperti sebelumnya,” kata Wahyudi.

(Adt)