JURNALKALIMANTAN.COM, JAKARTA – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Selatan diminta terus berinovasi dalam memperkuat kualitas pengelolaan kesamsatan, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Direktur Pendapatan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Hendriawan, saat menjadi narasumber pada diskusi kelompok terpumpun, menghadirkan Kepala Bapenda Subhan Nor Yaumil dan seluruh kepala Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap se-Kalsel, di Aula Badan Penghubung Provinsi Kalsel di DKI Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Hendriawan mengatakan, tuntutan untuk berinovasi sudah tidak bisa dihindari lagi, seiring perubahan regulasi dan karakter para wajib pajak yang mulai diisi kalangan milenial.
”Oleh karena itu, kami berharap dengan kegiatan ini dapat mengoptimalkan pajak pendapatan daerah dari PKB dan BBN-KB ini. Kami juga siap mendukung, karena Kalsel ini sangat besar inovasinya,” ujarnya.
Hendriawan pun mengajak untuk terus menggalakkan sinergi, antara pembina samsat nasional yaitu Korps Lalu Lintas Polri, Jasa Raharja, dan Kemendagri, agar pemerintah daerah bisa mencapai target yang diinginkan.
“Inovasi itu ditingkatkan kembali dan harus konsisten. Jangan sampai Inovasi itu hanya inovasi, tapi tidak dilaksanakan,” jelasnya.
Di antara inovasi dari Kalsel yang mendapatkan apresiasi adalah Samsat Keliling, antar jemput, dan gerai khusus.
Kepala Bapenda Kalsel Subhan Nor Yaumil mengatakan, ke depan, inovasi tersebut sudah dijalankan di seluruh samsat se-Kalsel.
“Ke depan kami mencari inovasi yang pas yang dapat meningkatkan PKB,” ujarnya.
Terkait inovasi seperti Samsat Keliling, di samping pengadaan armada dari pemerintah provinsi, juga ada sumbangan dari pemerintah kabupaten/kota berupa bantuan hibah mobil layanan. Fasilitas tersebut didorong untuk dioptimalkan, seperti mendatangi tempat-tempat ramai.
“Seperti berkumpulnya orang banyak yakni _car free day._ Jadi, ketika warga melihat ada layanan PKB, sambil olahraga bisa bayar pajak,” urai Subhan.
Dengan inovasi-inovasi ini, pihaknya sudah memenuhi hampir 40% target tahun 2023 di triwulan pertama.
“Dan triwulan kedua mudah-mudahan bulan Juni sudah lebih 50%, dengan target Rp800 miliar lebih,” jelas Subhan.
(Saprian)