JURNALKALIMANTAN.COM, BATAM – Pemerintah Kota Banjarbaru mengikuti peluncuran Calendar of Event (CoE) South Kalimantan 2025, di Mega Mall Batam Center, Sabtu (9/11/2024).
Pada gelaran ini, Pemkot Banjarbaru membawa hasil ekonomi kreatif (ekraf), salah satunya sasirangan bordir.
Keindahan motif dan gradasi warna sasirangan bordir, tampaknya menjadi magnet bagi wisatawan maupun pengunjung untuk mendatangi stan Pemkot Banjarbaru.
Bahkan, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Nurliani Dardie rela merogoh koceknya, agar bisa membawa pulang sebuah busana berbahan dasar sasirangan bordir khas daerahnya itu.
Ia mengaku antusias melihat hasil ekraf kain khas Banjarbaru ini bisa ditampilkan di Batam.
“Hasil karya pelaku ekraf kita layak diapresiasi. Makanya saya tak ragu membeli salah satu produk turunannya, suatu kebanggaan bisa memakainya,” ucap Bunda Nunung (sapaan akrab Pjs Wali Kota), di sela kunjungannya.
Menurutnya, partisipasi ini merupakan momen yang tepat untuk lebih mempromosikan sektor kepariwisataan dan ekraf Banjarbaru.
“Semoga ke depannya lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung ke Banjarbaru. Apalagi nanti ada turis asing yang membeli produk ekraf kita, itu suatu kebanggaan,” tutur Nurliani.
Momen menarik lainnya, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) juga ikut ambil bagian dengan menampilkan kesenian bela diri tradisional “Kuntau Carita”.
Kepala Disporabudpar A. Yani Makkie menyampaikan, Kuntau Carita memang cukup jarang ditampilkan di luar daerah Kalsel.
“Kita ingin masyarakat luar daerah Kalimantan Selatan, khususnya wisatawan tahu, bahwa Kalsel punya seni bela diri tradisional juga. Kami ingin melestarikan Kuntau Carita ini,” ujarnya.
“Pengunjung stan kita ada yang berasal dari luar negeri. Mereka juga tertarik dengan pesona motif dan warna kain sasirangan bordir kita,” tambah Yani Makkie.
Ia pun berharap ke depannya, Pemko Banjarbaru, khususnya Disporabudpar, bisa kembali berpartisipasi dalam acara peluncuran CoE South Kalimantan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin, mengungkapkan alasannya memilih Batam sebagai lokasi peluncuran CoE South Kalimantan 2025.
“Batam adalah pintu masuk wisatawan luar, seperti Malaysia dan Singapura. Momen ini kita manfaatkan agar mereka datang ke Kalsel,” ujarnya.
Di sisi lain, Syarifuddin menyampaikan, di peluncuran ini sekaligus digelar “Table Top” South Kalimantan, guna memperkenalkan kepada masyarakat luas berbagai wisata yang dimiliki Kalsel.
“Kami berharap dengan kegiatan ini dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata maupun khas pelaku ekraf di 13 kabupaten/kota di kalsel,” tutup pria yang juga sebagai Penjabat Bupati Tapin tersebut.
(Rilis/Ahmad M)